CSE :)

Loading

Selasa, 05 November 2013

Presentasi Puncak Kepala


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang
Persalinan normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor ”P” utama yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon ibu ), penolong saat bersalin, dan posisi ibu saat persalinan. Dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung. Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor “P” ini, dapat terjadi kesulitan atau gangguan pada jalannya persalinan. Kelambatan atau kesulitan persalinan ini disebut distosia.
Salah satu penyebab dari distosia karena adalah karena kelainan pada persentasi puncak kepala , dimana puncak kepala menjadi bagian terendah dan pada pemeriksaan dalam teraba ubun-ubun besar . Distosia berpengaruh buruk bagi ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan prognosis ibu dan janin.
I.2. Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian dari persentasi puncak kepala
  2. Untuk mengetahui etiologi persentasi puncak kepala
  3. Untuk mengetahui diagnosis persentasi puncak kepala
  4. Untuk mengetahui mekanisme persalinan pada persentasi puncak kepala
  5. Untuk mengetahui penatalkasanaan dari persentasi puncak kepala


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Presentasi Puncak Kepala. 
Presentasi puncak kepala adalah keadaan dimana puncak kepala merupakan bagian terendah, hal ini terjadi apabila derajat defleksinya ringan. Presentasi puncak kepala  adalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan bagian  terendah. Presentasi puncak kepala adalah bagian terbawah janin yaitu puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan (Muchtar, 2002).
Presentasi puncak kepala adalah keadaan dimana puncak kepala merupakan bagian terendah, hal ini terjadi apabila derajat defleksinya ringan. (Wiknjosastro,2002).

B.      Etiologi Presentasi Puncak Kepala
Menurut statistik hal ini terjadi pada 1% dari seluruh persalinan. Letak defleksi ringan dalam buku synopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi (2002) biasanya disebabkan:
1.      Kelainan panggul (panggul picak)
2.      Kepala bentuknya bundar
3.      Anak kecil atau mati
4.      Kerusakan dasar panggul
Sedangkan sebab lainnya yaitu penyebabnya keadaan – keadaan yang memaksa terjadi defleksi kepala atau keadaan yang menghalangi terjadinya fleksi kepala.
1.      Sering ditemukan pada janin besar atau panggul sempit
2.       Multiparitas, perut gantung
3.      Anensefalus, tumor leher bagian depan.

C.    Diagnosis Presentasi Puncak Kepala
Pada pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan berputar ke depan atau sesudah anak lahir caput terdapat di daerah UUB.
Diagnosis kedudukan : Presentasi puncak kepala
Pemeriksaan abdominal
a.       Sumbu panjang lain sejajar dengan sumbu panjang ibu
b.      Di atas panggul teraba kepala
c.       Punggung terdapat pada satu sisi, bagian-bagian kecil terdapat pada sisi yang berlawanan
d.      Di fundus uteri teraba bokong
Oleh karena tidak ada fleksi maupun ekstensi maka tidak teraba dengan jelas adanya tonjolan kepala pada sisi yang satu maupun sisi lainnya.
Auskultsi
Denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran bawah perut ibu, pada sisi yang sama dengan punggung janin
Pemeriksaan vaginal
a.       Sutura sagitalis umumnya teraba pada diameter transversa panggul,
b.      Kedua ubun-ubun sama-sama dengan mudah dapat diraba dan dikenal. Keduanya sama tinggi dalam panggul.
Pemeriksaan sinar-x
Pemeriksaan radiologis Presentasi Puncak Kepala membantu dalam menegakkan diagnosis kedudukan dan menilai panggul
D.    Mekanisme persalinan Presentasi Puncak Kepala
Mekanisme persalinan pada presentasi puncak adalah sebagai berikut :
a.       Bagian terendah : puncak kepala
b.      Putaran paksi dalam UUB berputar ke simfisis
c.       Kelahiran kepala : UUB lahir, kemudian dengan glabella (batas rambut dahi)    sebagai hipomoglion, kepala fleksi sehingga lahirlah oksiput melalui perineum.
Lingkaran kepala yang melewati panggul adalah cirkum fronto-occiput sebesar 34 cm, karenanya partus akan berlangsung lebih lamadibanding pada persalinan normal dimana diameter yang melewati panggul adalah circum suboksipitobregmatikus (32 cm).
Kepala masuk panggul paling sering pada diameter transversa PAP. Kepala turun perlahan-lahan, dengan ubun-ubun kecil dan dahi sama tingginya (tidak ada fleksi maupun ekstensi) dan dengan sutura sagitalis pada diameter transversa panggul, sampai puncak kepala mencapai dasar panggul. Sampai di sini ada beberapa kemungkinan penyelesaiannya:
a.       Paling sering kepala mengadakan fleksi, UUK berputar ke depan, dan kelahiran terjadi dengan  kedudukan occipitoanterior
b.      Kepala mungkin tertahan pada diameter transverse panggul. Diperlukan pertolongan operatif untuk deep transverse arrest
c.       Kepala mungkin berputar ke belakang dengan atau tanpa fleksi. UUK menuju ke lengkung sacrum dan dahi ke pubis. Mekanismenya adalah kedudukan UUK belakang menetap. Kelahiran dapat spontan atau dengan cara operatif.
d.      Kadang-kadang sekali kelahiran dapat terjadi dengan sutura sagitalis pada diameter transversa
e.       Kadang-kadang kepala mengadakan ekstensi, dan mekanismenya menjadi prsentasi muka atau dahi.
E.     Prognosis Presentasi Puncak Kepala
Meskipun persalinan sedikit lebih lama dan lebih sukar daripada persalinan normal baik bagi ibu maupun anaknya, prognosisnya cukup baik. Umumnya terjadi fleksi dan melanjut ke persalinan normal (Mochtar, 2002).
F.     Komplikasi Presentasi Puncak Kepala
Pada ibu dapat terjadi partus yang lama atau robekan jalan lahir yang lebih luas. Selain itu karena partus lama dan moulage hebat, maka mortalitas anak agak tinggi (9%) (Mochtar, 2002).
G.    Penatalaksanaan Presentasi Puncak Kepala
a.       Dapat ditunggu kelahiran spontan
b.      Episiotomi
c.       Bila 1 jam dipimpin mengejan tak lahir, dan kepala bayi sudah didasar panggul, maka dilakukan  ekstraksi forcep. Usahakan lahir pervaginam karena kira-kira 75 % bisa lahir spontan. Bila ada indikasi ditolong dengan vakum/forsep biasanya anak yang lahir di dapati caput daerah UUB (Mochtar, 2002).

H.    Pendokumantasian Menurut Varney
a.             Pengumpulan data
Pengumpulan data pada asuhan kebidanan dengan presentasi puncak ditekankan pada pemeriksaan dalam dimana dalam pemeriksaan dalam ditemukan PODnya adalah UUB. Dengan kedudukan UUB dan UUK adalah sejajar.  
b.            Analisis data
Diagnosa dalam asuhan kebidanan ini adalah NY.... G... P... A.... umur tahun.... hamil... minggu, janin tunggal/ ganda hidup/mati, intra/ ekstra uterin letak kepala dengan presentasi puncak kepala.
c.             Indentifikasi masalah potensial
Masalah potensial yang mungkin timbul adalah partus lama, POPP, dan robekan jalan lahir yang hebat disertai perdarahan. 
d.            Identifikasi tindakan segera
Apabila primigravida dapat ditunggu selama 1 jam, multigravida 2 jam mengejan dengan bantuan perluasan jalan lahir dengan episiotomi. Apabila batas waktu tersebut tidak dapat lahir dapat dibantu dengan tindakan atau operatif. 
e.             Perencanaan
Perencanaan dalam asuhan kebidanan ini sama dengan partus normal, apabila dalam batas waktu tidak ditemukan kemajuan persalinan dapat dilakukan partus bantuan
f.             Implementasi
Implemeatsi adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah disiapkan
g.            Evaluasi
Evaluasi dalam asuhan ini adalah kita mengevaluasi terutama tentang perlukaan jalan lahir dan tindakan pencegahan robekan jalan lahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar